HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini adalah Asisten
Pratikum Taksonomi Invertebrata menyatakan bahwa: setelah melihat, membaca,
meneliti dan mempertimbangkan secara seksama, maka dengan ini mengesahkan
Laporan praktikum
Taksonomi Invertebrata
Semester Genap Tahun Akademik 2015 Yang disusun oleh:
Kelompok VII:
Dina Pritami : 13 106 014
Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan laporan praktikum Taksonomi
Invertebrata.
Batusangkar,
17 Maret 2015
Asisten Pendamping
Salni Riau Wana
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji
dan syukur kepada Allah SWT penulisan laporan praktikum ini dapat
selesai sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Tujuan penulisan laporan ini
adalah untuk melengkapi tugas praktikum mata kuliah Taksonomi
Invertebrata.
Dalam penulisan laporan ini, penulis banyak mendapat
bimbingan, petunjuk, arahan dan motivasi serta bantuan dari banyak pihak, oleh
karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1.
Liza Meini Fitri, M.Si sebagai dosen
pembimbing mata kuliah Taksonomi Invertebrata.
2.
Orang
tua yang telah memberikan doa dan dukungan baik moril maupun materil untuk
menyelesaikan laporan ini
3.
Hayati , Kendati Irwandi, Nurlaila, Salni
Riau Wana sebagai asisten praktikum Taksonomi Invertebrata.
4.
Kepada
teman-teman yang telah memberikan semangat kepada saya
Penulis menyadari akan segala kekurangan dari laporan
yang penulis buat ini, penulis akan
menerima saran-saran perbaikan untuk kesempurnaan laporan berikutnya.
Semoga Allah SWT, Memberi Rahmat setiap perbuatan kecil yang kita laksanakan dalam mengabdi kepada bangsa
dan negara melalui bidang pendidikan dan pengajaran.Amin
Batusangkar,
17 Maret 2015
Dina
Pritami
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kita mungkin tidak tahu mereka sebagai Coelenterata, tetapi kita mungkin lebih
banyak mengetahui tentang ubur-ubur, karang dan anemon laut yang semua milik
kelompok hewan Coelenterata. Meskipun
hewan ini tidak mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari seperti di darat,
tetapi Coelenterata ini adalah
organisme yang luar biasa yang memainkan peran penting dalam ekosistem laut.
Mereka adalah binatang yang indah, anggun dan kadang-kadang sangat berbahaya,
tapi apa yang membuat mereka benar-benar menarik adalah bahwa mereka bisa
begitu sederhana namun begitu beragam (ada lebih dari 10.000 spesies dari
mereka).
Coelentrata berasal dari bahasa Yunani, yaitu coelenterons
yang artinya rongga. Jadi, Coelentrata adalah hewan invertebrata yang memiliki
rongga tubuh. Rongga tubuh tersebut berfungsi sebagai alat pencernaan (gastrovaskuler). Namun filum
Coelentrata lebih dikenal dengan nama Cnidaria. Kata Cnidaria berasal dari
bahasa Yunani, cnido yang berarti penyengat karena sesuai dengan namanya
Cnidaria yang memiliki sel
penyengat. Sel penyengat tersebut teletak pada tentakel yang terdapat di
sekitar mulutnya.
1.2.
Tujuan
Dalam
pratikum ini adapun tujuan yang harus dicapai yaitu, mahasiswa dapat mengenal
objek Coelenterata dan dapat
menempatkan objek Coelenterata pada
kedudukan taksonominya.
1.3.
Manfaat
Dengan
adanya praktikum ini memberikan beberapa manfaat bagi mahasiswa diantaranya
yaitu, mudah mengenal objek, Coelenterata serta mudah menempatkan objek Coelenterata pada kedudukannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Coelenterata
Coelenterata adalah hewan invertebrata (berarti
mereka tidak memiliki tulang punggung, seperti serangga, cacing dan spons) yang sebagian besar hidup di
laut pada berbagai kedalaman dan suhu. Coelenterata atau yang juga biasa
disebut dengan Cnidaria adalah filum
hewan yang memiliki tubuh sangat sederhana.
Kata
Coelenterata berasal dari kata coelos yang
berarti rongga dan enteron yang
berarti usus. Jadi, Coelenterata adalah hewan yang memiliki rongga di dalam
tubuhnya yang sekaligus berfungsi sebagai organ pencernaan makanan. Coelenterata
disebut sebagai hewan sederhana karena jaringan tubuhnya hanya terdiri dari dua
lapis sel, yaitu sel internal dan eksternal ( Maskoeri Jasin, 1984)
Nama
coelenterata atau cnidria berasal
dari kata Yunani yaitu Cnidos
yang artinya jelatang penyengat, karena mereka memiliki ribuan sel penyengat
pada tentakel mereka. Setiap sel penyengat melepaskan struktur seperti tombak
yang menyuntikkan racun ke mangsanya, yang dapat melukai, melumpuhkan atau
bahkan membunuh mereka. (John
P. Harley Stephen A. Miller, 2007).
2.2.
Ciri – Ciri Coelenterata
1.
Terdapat
sekitar 10.000 spesies
Coelenterata yang sebagian besar hidup di laut.
2.
Sebagian
hidup secara soliter, sedangkan sebagian lain hidup berkoloni.
3.
Memiliki
simetri radial.
4.
Memiliki
rongga gastrovaskuler yang berfungsi
untuk mencerna makanan.
5.
Tubuhnya
hanya memiliki satu lubang bukaan yanh berfungsi sebagai mulut sekaligus anus.
6.
Merupakan
hewan diploblastik.
7.
Mempunyai
tentakel yang berfungsi untuk memasukkan makanan ke dalam mulut.
8.
Tentakel
dilengkapi dengan sel penyengat yang disebut dengan knidosit (cnidoblast).
9.
Memiliki
dua bentuk tubuh, yaitu polip dan medusa.
2.3. Struktur Tubuh Coelenterata
Coelenterata merupakan diploblastik, hewan ini mempunyai dua lapis sel yaitu ektoderm yang merupakan lapisan sel luar dan endoderm yang merupakan lapisan dalam. Coelenterata memiliki dua bentuk tubuh, yaitu polip dan medusa. Pada bentuk polip (seperti tabung), coelenterata memiliki mulut di bagian dorsal yang dikelilingi oleh tentakel. Sedangkan pada bentuk medusa yang berbentuk seperti cakram, mulut coelenterata terletak di bagian bawah (oral) dan tubuhnya dikelilingi oleh tentakel.
Coelenterata merupakan diploblastik, hewan ini mempunyai dua lapis sel yaitu ektoderm yang merupakan lapisan sel luar dan endoderm yang merupakan lapisan dalam. Coelenterata memiliki dua bentuk tubuh, yaitu polip dan medusa. Pada bentuk polip (seperti tabung), coelenterata memiliki mulut di bagian dorsal yang dikelilingi oleh tentakel. Sedangkan pada bentuk medusa yang berbentuk seperti cakram, mulut coelenterata terletak di bagian bawah (oral) dan tubuhnya dikelilingi oleh tentakel.
2.4.
Klasifikasi dari Coelenterata
Coelenterata diklasifikasikan menjadi tiga kelas utama sesuai dengan bentuk tubuh dan karakteristik mereka:
Coelenterata diklasifikasikan menjadi tiga kelas utama sesuai dengan bentuk tubuh dan karakteristik mereka:
2.4.1 Kelas Hydrozoa
Ciri – ciri dari kelas Hydrozoa :
Ciri – ciri dari kelas Hydrozoa :
1. Hidup di air tawar atau air laut.
2. Cara hidup hydrozoa yaitu dengan berkoloni.
3. Organisme ini mempunyai bentuk
tubuh seperti silinder dan dapat bergerak di
bebatuan untuk menangkap makanan. Setelah berhasil menangkap makananyadimasukannya
kedalam tubuh melalui Hipostom
(Mulut).
4. Perkembang biakannya dilakukan secara aseksual dan seksual.
Contoh: hydrozoa yaitu : hydra sp dan obelia sp.
Contoh: hydrozoa yaitu : hydra sp dan obelia sp.
2.4.2 Kelas Scyphozoa
Ciri Ciri dari kelas Scyphozoa:
Ciri Ciri dari kelas Scyphozoa:
1. Berukuran besar, banyak di pantai pantai
sebagai ubur ubur dan hidup di laut
2. Alat pencernaannya berupa saluran
bercabang
3. Bagian tepinya di kelilingi tentakel
4. Disekitar mulutnya terdapat empat lengan
yang dilengkapi dengan Nematokist
yang berfungsi untuk melemahkan mangsa.
5. Sistem saraf berbentuk anyaman
Contoh : aurelia aurita atau ubur ubur.
Contoh : aurelia aurita atau ubur ubur.
2.4.3 Kelas Anthozoa
Ciri-Ciri dari kelas Anthozoa :
Ciri-Ciri dari kelas Anthozoa :
1. Berbentuk mirip bunga, memiliki warna
beraneka ragam
2. Memiliki tentakel dalam jumlah yg
banyak, kelipatan 8
3. Hewan ini hidup di air laut yang jernih
4. Tidak memiliki bentuk medusa dan juga
yang berbentuk polip yang sangat langka.
contoh : Metridium sp (anemon laut).
contoh : Metridium sp (anemon laut).
2.4.4 Kelas Cubozoa
Ciri-Ciri dari kelas Cubozoa :
Ciri-Ciri dari kelas Cubozoa :
1. Memiliki bentuk seperti kubus atau kotak yang mirip dengan
ubur-ubur sejati
2. Memiliki 4 tentakel
3. Pergerakannya cepat dan lincah
4. Memiliki struktur mata yang khusus untuk
melihat mangsanya.
5. Hewan ini dapat membunuh manusia dalam
waktu kurang dari 4 menit
6. Memiliki bentuk atau warna tubuh yang
transparan dan mereka hampir tidak mungkin didekteksi
2.5.
Peranan Coelenterata dalam Kehidupan
Sehari-hari
2.4.5 Koral atau Karang Laut
Koral dari kelas Anthozoa berfungsi sebagai komponen utama pembentuk ekosistem terumbu karang. Seperti yang telah kita ketahui terumbu karang memainkan peran penting dalam kehidupan di lautan. Banyak makhluk hidup yang tergantung padanya. Contoh: berbagai jenis ikan, ganggang dan hewan laut lainnya yang memanfaatkan terumbu karang sebagai tempat hidupnya. Selain itu, keindahan terumbu karang dapat dijadikan objek wisata yang menghasilkan devisa bagi negara. Karang di pantai juga dapat menahan ombak untuk mencegah pengikisan pantai. (Lud Waluyo, 2007).
Koral dari kelas Anthozoa berfungsi sebagai komponen utama pembentuk ekosistem terumbu karang. Seperti yang telah kita ketahui terumbu karang memainkan peran penting dalam kehidupan di lautan. Banyak makhluk hidup yang tergantung padanya. Contoh: berbagai jenis ikan, ganggang dan hewan laut lainnya yang memanfaatkan terumbu karang sebagai tempat hidupnya. Selain itu, keindahan terumbu karang dapat dijadikan objek wisata yang menghasilkan devisa bagi negara. Karang di pantai juga dapat menahan ombak untuk mencegah pengikisan pantai. (Lud Waluyo, 2007).
2.4.6 Beberapa jenis Cnidaria
diperjual belikan sebagai hewan hias untuk akuarium laut hingga diekspor ke
Singapura, Eropa, Amerika Serikat, dan Kanada. Sehingga
banyak menguntungkan bagi orang yang memperjualkannya tersebut.
2.4.7 Beberapa jenis Coelenterata dapat
dimanfaatkan sebagai bahan baku kosmetik bahkan bisa diolah menjadi agar-agar.
BAB III
PELAKSANAAN PRATIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Pelaksanaan praktikum Taksonomi Invertebrata tentang filum Coelenterata dilaksanakan pada hari Senin, 23 Maret 2015 pada pukul 10.30-12.15
WIB, di Laboratorium Zoologi STAIN Batusangkar.
3.2. Alat dan
Bahan
Adapun alat yang digunakan dalam
praktikum ini adalah mikroskop, gelas objek, gelas penutup, dan loupe.
Sedangkan bahan praktikum yang digunakan dalam
praktikum ini adalah larutan HCL, Hydra,
Aurelia aurita, dan Coelenterata yang lain.
3.3. Cara Kerja
Cara kerja yang harus dilakukan dalam
praktikum ini meliputi langkah-langkah yaitu, pertama, cara mencari hydra di alam. Mencari ekosistem perairan yang jernih, menggenang
atau sedikit mengalir yang ditumbuhi enceng gondok atau tumbuhan lain dan tidak
banyak ikan. Mengambil akar eceng gondok atau tumbuhan air yang lain dari
beberapa tempat, kemudian masukkan dalam botol atau wadah yang lain yang tidak
tembus cahaya, tutup dan beri sedikit celah yang terbuka. Didiamkan selama
semalam, dan amati bagian akar yang dekat dengan lubang, biasanya hydra. Akan menempel pada akar yang ada
di dekat lubang cahaya masuk. Ciri-ciri hydra warna biru transparan,bagian ujung berlengan, ukuran antara
0,3-1,0 cm. Mengambil hydra dengan
pipet, letakkan ke gelas objek cembung dan amati dengan mikroskop. Kedua,
gambar struktur morfologis hydra dan
beri keterangan bagian-bagiannya. Ketiga, buatlah klasifikasi taksonominya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar